BSIP Perkuat Kapasitas Pejabat Fungsional
Bogor – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang bertransformasi menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menggelar temu teknis jabatan fungsional pada 13 – 15 Oktober 2022 di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor, Jawa Barat. Temu teknis tersebut dilakukan guna memperkuat kapasitas pejabat fungsional dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi standardisasi instrumen pertanian.
Sekretaris Badan Dr. Haris Syahbuddin melaporkan bahwa temu teknis dihadiri oleh 3.979 pegawai baik secara langsung maupun virtual. Temu teknis terbagi atas sesi bimbingan teknis dan pemaparan makalah terkait pertanian. Para pejabat fungsional dapat meningkatkan wawasan sekaligus bertukar informasi mengenai perkembangan dan kebaruan sesuai bidang keahlian masing-masing.
“Temu teknis ini bertujuan memberikan pemahaman kepada seluruh pegawai terhadap standardisasi dan penilaian kesesuaian produk, sekaligus mempersiapkan kapasitas dan pengetahuan dari sumber daya manusia BSIP,” kata Haris, Jumat (14/10/2022).
Kepala Badan Prof. Dr. Fadjry Djufry menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) guna meningkatkan pelayanan kepada seluruh stakeholder bidang pertanian untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“Ada tugas kita menyiapkan SDM, termasuk juga mengelola standar produk, sistem, dan proses di bidang pertanian. Instrumen yang akan kita tangani juga sangat luas, baik fisik maupun nonfisik,” jelas Fadjry.
Oleh karena itu, BSIP turut menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Plt. Sekretaris Utama BSN, dan Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal BSN. Narasumber tersebut memaparkan proses perumusan dan penerapan standar maupun kebijakannya sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
“Standardisasi pada dasarnya bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari aspek kesehatan, keamanan, keselamatan, dan juga tujuannya menaikkan daya saing produk kita baik di pasar domestik maupun global,” ungkap Kepala BSN Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc.
Dengan demikian, diharapkan BSIP ke depan dapat berkontribusi pada pembangunan pertanian melalui produk dan sistem pertanian yang terstandar. “Kita ada arahan dari Pak Menteri segera menyiapkan benih dan bibit terstandar-tersertifikasi. Dengan benih terstandar di masyarakat, peningkatan produksi dapat optimal,” kata Fadjry. (Hms/Nita)